Sunday, April 24, 2016

Untukmu yang Namanya Kusebut Dalam Do'a..



Cukup lama aku sebenarnya mengaumimu..
Parasmu rupawan...
Aku terlanjur mengenalmu sebagai orang baik, religious..
Namun diatas statusmu dulu aku tak berkutik, aku bahkan tak punya nyali untuk sekedar menyapa.
Sepertinya kamu teramat mencintainya.. Sehingga aku hanya diam didalam sudut sempit itu meperhatikanmu..
Senyummu aku yakin masih tertinggal menghiasi jalan didekat rumahku saat sesekali kau lemparkan bila berpapasan denganku..

Namun hari-hari ini berbeda..
Aku tak peduli kau sendiri apa sudah berganti..
Aku tak mau hanya diam seperti pecundang selamanya..
Entah akan kauhiraukan atau tidak kehadiranku, aku hanya mencoba mengatakan apa yang seharusnya ku katakan sedari dulu..
Aku tak akan lagi berfikir seberapa besar kesempatan yang bisa kudapatkan, aku tak peduli...

Dan..
Ketika aku sudah menyatakan kepadamu, tinggal kini yang bisa kulakukan hanyalah..
Menyebut namamu didalam do'a-do'aku....
Semua Sang Pemilik dan Pembolak-balik hati pun setuju atas keseriusanku...


Terimakasih..

Jakarta,  24 April 2016